Pada (bait) ke-12, Pupuh ke-2 Kinanthi, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV:
Nadyan asor wijilipun,
yen kelakuane becik,
utawa sugih carita,
carita kang dadi misil.
Iku pantes raketana.
Darapon mundhak kang budi.
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Walaupun berasal dari keturunan kelas bawah,
namun memiliki kelakuan yang baik,
atau memiliki banyak cerita,
cerita yang penuh perumpamaan (mistsal).
Orang yang demikian itu patut kau gauli.
Supaya menambah kebijaksanaanmu.
Kajian perkata:
Nadyan (walaupun) asor (kelas bawah) wijilipun (keturunan, asal-usulnya), yen (kalau) kelakuane (kelakuannya) becik (baik), utawa (atau) sugih (kaya, memiliki banyak) carita (cerita), carita (cerita) kang (yang) dadi (menjadi) misil (mitsal). Walaupun berasal dari keturunan kelas bawah, namun memiliki kelakuan yang baik, atau memiliki banyak cerita,cerita yang penuh perumpamaan (mistsal).
Asor wijilipun merujuk kepada orang yang lahir dari kalangan rakyat jelata, bukan bangsawan, bukan keturunan orang besar. Banyak dari mereka yang berkelakuan baik dan mempunyai banyak cerita. Cerita di sini sangat mungkin yang dimaksud adalah kisah-kisah hikmat, seperti perumpamaan (misil, mitsal) seperti yang terdapat dalam kitab-kitab lama.
Maka kalimat di atas lebih tepat apabila diterjemahkan sebagai seorang dari kalangan kelas bawah yang berkelakuan baik dan bijaksana atau mempunyai ilmu pengetahuan.
Iku (Orang yang demikian itu) pantes (pantas) raketana (didekati). Orang yang demikian itu pantas didekati, dijadikan sahabat karib.
Mencari teman yang baik-baik adalah bagian dari nggegulang kalbu, meningkatkan kepekaan hati. Dengan bergaul dengan orang baik maka hati kita akan tertular kebaikannya. Prinsipnya sama seperti ketika membahas masalah cedhak kebo gupak, hanya saja kali ini yang nggupaki adalah kebaikan. Memperbaiki diri dengan cara berteman orang baik sudah menjadi metode pendidikan sejak lama. Ada syair terkenal di Jawa yang berjudul Tamba Ati. Syair ini amat terkenal dan konon digubah oleh Sunan Bonang. Selengkapnya syair tamba ati adalah:
Tamba ati iku lima perkarane
Kaping pisan maca Qur’an lan maknane
Kaping pindo Sholat wengi lakonana
Kaping telu wong kang shaleh kumpulana
Kaping papat weteng kudu engkang luwe
Kaping lima dzikir wengi engkang suwe
Salah sawijine sapa bisa anglakoni
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani.
Syair tamba ati ini memberi nasehat tentang cara-cara agar penyakit hati, yakni segala sifat buruk yang hinggap di hati menjadi hilang. Salah satunya adalah berkumpul dengan orang-orang shaleh. Ini cocok dengan anjuran bait ini.
Darapon (supaya) mundhak (meningkat) kang (yang, hal) budi (akal budi). Supaya menambah kebijaksanaanmu.
Mundhak kang akal budi bermakna akal budi meningkat kemampuannya, atau dengan kata lain mampu berpikir secara matang dan bijaksana. Apakah ada hubungan antara perilaku baik dan kebijaksanaan? Tentu saja, karena setiap perilaku buruk menjadi tanda ketertundukan akal oleh nafsu, maka perilaku sebaliknya (perilaku baik) juga menjadi tanda kuasa akal budi atas nafsu. Yang demikian itu sudah menjadi sunnatullah yang tak akan berubah.
Kesimpulan:
Bait ini mengajarkan sebuah sikap yang elok dalam hubungan sesama manusia, yakni bahwa bergaul dengan orang lain tidak seyogyanya memandang asal-usul dan keturunan, tetapi yang dilihat adalah perilaku dan ilmu yang bersangkutan.
Mendekati orang-orang baik adalah sebuah cara untuk meningkatkan kemampuan akal budi, dan memperbagus akhlak, karena kebaikan juga menular lewat pertemanan.
https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/09/05/889/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar