Senin, 06 Mei 2024

Kajian Wulangreh (41): Cinirenan Lan Den Titeni

 Pada (bait) ke-41, Pupuh ke-3 Gambuh, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV:

Aja nganggo sireku,
kalakuwan kang mangkono iku.
Nora wurung cinirenen den titeni,
mring pawong sanak sadulur.
Nora nana kang pitados.

 Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Janganlah engkau  praktikkan,
perilaku yang demikian itu.
Tak urung akan dicatat dan dipantau,
oleh orang banyak orang, kerabat dan saudara.
Mereka tidak akan percaya lagi kepadamu.

 

 Kajian per kata:

Aja (jangan) nganggo (mempraktikan, berperilaku) sireku (kalian semua), kalakuwan (perilaku) kang (yang) mangkono (demikian) iku (itu). Janganlah engkau  praktikkan, perilaku yang demikian itu.

Bait ini merujuk pada bait-bait sebelumnya tentang perilaku agupruk-ngethupruk yang sering mengidap para penjilat dan makelar, perilaku yang demikian itu janganlah sekali-kali engkau lakukan.

Nora (tak) wurung (urung) cinirenen (sudah dicatat) den (di) titeni (pantau),  mring (oleh) pawong (banyak orang) sanak (kerabat) sadulur (saudara). Tak urung akan dicatat dan dipantau oleh orang banyak orang, kerabat dan saudara.

Segala tindak tanduk orang pasti akan diingat, track recordnya akan dicatat. Bahkan ketika kita lupa orang lain takkan melupakannya. Maka sekali saja kita berbuat salah orang akan turun kepercayaannya. Apalagi jika kita berkali-kali kita berbuat yang tidak sepantasnya maka kita akan dicap (cinirenen) sebagai orang tak baik. Dan akan selalu dipantau (den titeni) setiap perbuatan kita selanjutnya.

Nora (takkan) nana (ada) kang (yang) pitados (percaya). Mereka tidak akan percaya lagi kepadamu.

Sebuah nama baik adalah hasil dari berbuat baik untuk waktu yang lama, terus-menerus dan stabil. Maka amat remeh jika perbuatan baik hanya sekedar untuk meraih simpati orang banyak. Hal itu tak sebanding. Tetapi perbuatan buruk mempunyai hukum sendiri, sekali kita berbuat maka kita akan dicap buruk dan selalu diawasi. Dan itu akan sangat menganggu hidup kita dalam masyarakat. Maka hendaklah berhati-hati dalam berperilaku.

https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/09/16/kajian-wulangreh-41-cinirenan-lan-den-titeni/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KANCIL KANG PADHA MIRIS