Pada (bait) ke-57, Pupuh ke-4 Pangkur, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.
Sabarang kang dipun ucap,
nora wurung amrih oleh pribadi,
iku labuhan kang patut.
Aja na nedya nulad,
ing wateking nenem prakara punika.
Sayogyane ngupayaa,
lir mas tumimbul ing warih.
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Semua yang diucapkannya,
tak urung supaya memperoleh (keuntungan) untuk dirinya.
(Sifat) yang demikian itu patut dibuang.
Janganlah hendak meniru,
pada watak yang enam perkara itu.
Seyogyanya mencarilah sesuatu,
yang seperti emas yang muncul ke permukaan dari dalam air.
Kajian per kata:
Sabarang (semua) kang (yang) dipunucap (diucapkannya), nora (tak) wurung (urung) amrih (supaya) oleh (memperoleh) pribadi (untuk dirinya). Iku ( demikian itu) labuhan (buangan) patut (patut). Semua yang diucapkannya tak urung supaya memperoleh (keuntungan) untuk dirinya. (Sifat) yang demikian itu patut dibuang.
Semua yang dikatankannya hanya demi keuntungan pribadinya saja. Watak yang demikian ini patut untuk dibuang, dilabuh agar hilang. Dilabuh adalah dibuang dengan cara dicemplungkan ke laut atau ke sungai agfar hilang. Demikian juga watak tak baik tadi diperlakukan, buang sajalah
Aja (jangan) na (lah) nedya (hendak) nuladh (meniru), ing (pada) wateking (watak) nenem (yang enam) prakara (perkara) punika (itu). Janganlah hendak meniru pada watak yang enam perkara itu.
Pada kajian sebelumnya telah dibahas tentang enam watak yang akan membawa kepada kehancuran:
- Lunyu,
- Lemer,
- Genjah,
- Angrong pasanakan,
- Nyumur gumuling, dan
- Mbuntut arit.
Keenam watak itu janganlah ditiru, tapi buanglah ke laut aja (dilabuh).
Sayogyane (seyogyanya) ngupayaa (mencarilah sesuatu), lir (yang seperti) mas (emas) tumimbul (muncul ke permukaan) ing (dari) warih (air). Seyogyanya mencarilah sesuatu yang seperti emas yang muncul ke permukaan dari dalam air.
Setelah membuang enam watak ke laut tadi, seyogyanya carilah sesuatu yang seperti emas mengapung di air. Ini adalah kiasan bagi munculnya sesuatu yang berharga setelah kita membenamkan ke dasar air semua sifat buruk tadi, maka sebagai gantinya watak baik yang (bernilai) laksana emas akan muncul dan mengapung di air.
Frasa tumimbul ing warih adalah ungkapan lain dari kumambang (mengapung), jadi kalimat mas tumimbul ing warih bisa diganti dengan kata mas kumambang. Maskumambang adalah nama salah satu tembang Macapat. Kalimat ini adalah kode bahwa Pupuh Pangkur telah berakhir dan akan masuk ke Pupuh Maskumambang.
https://bambangkhusenalmarie.wordpress.com/2017/09/20/kajian-wulangreh-57-ngupayaa-mas-kumambang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar